Tempat di Indonesia dengan Sensasi Seperti di Luar Negeri

Kamis, 08 September 2016

Tempat di Indonesia dengan Sensasi Seperti di Luar Negeri




Tempat di Indonesia dengan Sensasi Seperti di Luar Negeri


Sebenarnya, kita tuh gak perlu ngebayangin gimana rasanya liburan diluar negeri. Karena, banyak tempat-tempat di Indonesia yang mungkin teman-teman belum ketahui sangat mirip dengan tempat-tempat wisata diluar negeri lho… dan pastinya ini gak kalah seru sama yang diluar negeri.. penasaran? Ini dia tempat di Indonesia dengan sensasi seperti diluar negeri

1. Museum Angkut di Batu, Malang. Mengingatkan pada Universal Studio Singapura.


Kalau dipikir-pikir ngapain jauh-jauh ke Singapura kalau di Batu, Jawa Timur ada wahana hiburan yang nggak kalah serunya untuk dikunjungi. Museum Angkut plus Movie Star Studio ini menghadirkan berbagai alat transportasi kuno dan modern dari seluruh belahan dunia dan berdiri megah di atas lahan seluas 3,7 ha. Tidak cuma itu, desainnyapun bergaya Eropa. Keren kan?
Menurut Ngalam.id, untuk memasuki Museum Angkut, pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 60 ribu untuk hari Senin-Kamis dan Rp 80 ribu pada hari Jumat hingga Minggu atau hari-hari besar.

2. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Serupa dengan Sabana di Afrika.


Inilah sabana atau padang rumput terluas di Pulau Jawa! Taman Nasional ini terletak di perbatasan Banyuwangi dan Situbondo, dan menjadi habitat dari berbagai hewan termasuk banteng, kerbau liar, rusa, hingga macan tutul dan berbagai spesies burung. Tidak harus ke Afrika, tapi di sinipun sabana ini ditumbuhi rimbunan pohon-pohon kabesak yang tinggi dan kokoh.
Menurut shining-batu.com, tiket masuk taman nasional ini tidak mahal sama sekali, hanya Rp. 6.000 per mobil dan Rp. 2.500 per orang. Namun sejak awal tahun 2014, waktu kunjungan yang tadinya 24 jam dipotong menjadi hanya 8 jam, yaitu pukul 08.00 – 16.00. Baluran bisa dituju dengan perjalanan darat selama 6-7 jam dari Surabaya.

3. Danau Ranu Kumbolo, Gunung Semeru. Tidak kalah dengan lansekap alam di Swiss dan Austria.


Danau ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, yakni dengan memiliki ketinggian 2400 mdpl sekaligus danau tertinggi di pulau Jawa. Keindahannya juga tidak perlu diragukan lagi, bahkan bisa mengimbangi indahnya pegunungan di Eropa. Di sini, para pendaki biasanya berburu sunrise yang begitu mengagumkan. Matahari pagi akan terbit di sela-sela dua bukit hijau dan berpadu dengan beningnya air danau…
Untuk pergi ke Surga Kecil ini, anda bisa melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Malang dilanjutkan dengan naik angkot atau moda transportasi lain untuk sampai di sana. Sebagai panduan, silakan anda menonton salah satu film nasional yang syutingnya dilakukan di tempat ini, “5Cm”.

4. Patung Yesus Memberkati, Manado. Mengingatkan pada patung Christ Redeemer di Rio, Brazil.


Patung ini dibangun atas prakarsa salah seorang pengusaha properti dan merupakan patung tertinggi kedua di dunia setelah patung Yesus di Brazil. Patung setinggi 30 meter yang dibangun dalam tempo enam bulan ini, berdiri tegak diatas ketinggian 242 meter dari permukaan laut ini berada di Kelurahan Tineleng, Manado. Kemiringannya mencapai 20 derajat.
Monumen itu terletak di atas bukit Royal Highland setinggi 32 m dari jalan utama dan membuatnya sangat artistik dan indah. Diresmikan sejak tahun 2007 dan dibangun dengan menghabiskan dana sebesar Rp 5 miliar.

5. Gumug Pasir Parangkusumo, Yogyakarta. Mirip dengan Gurun Sahara.


Gumuk ini terletak tidak jauh dari Pantai Parangtritis, dan kini membuat Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya budaya, atau untuk berburu kuliner, tapi juga di Yogyakarta bisa menemukan suasana yang terasa di Gurun Sahara dengan adanya gumuk pasir ini.
Banyak juga orang yang memanfaatkan lokasi ini untuk foto pre-wedding, syuting film, sampai bermain-main sandboarding.

6. Cukang Taneuh, Ciamis. Mengingatkan pada Grand Canyon di Amerika Serikat.


Green Canyon atau oleh warga sekitar kerap juga disebut Cukang Taneuh berada di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Menurut travel.kompas.com, jika Anda berangkat dari Jakarta, jalur terbaik menggunakan mobil adalah lewat Bandung menuju Tasikmalaya. Dari Tasik, ada dua jalur yang bisa ditempuh, yaitu melalui jalur timur melewati Kota Tasik, Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, Parigi lalu Cijulang. Jalur ini memiliki jarak
kurang lebih 170 km. Jalur kedua adalah jalur selatan melewati Kota Tasik, Cipatujah, Cikalong, Cimanuk lalu Cijulang, dengan jarak kurang lebih 60 km.
Kekuatan Cukang Taneuh adalah keindahan dinding bebatuan yang ditutupi lumut dan wisatawan dapat menikmatinya dengan menyusuri sungai menggunakan perahu. Di sini air sangat jernih kebiru-biruan. Untuk menikmati keunikan yang sesungguhnya, wisatawan disarankan untuk berenang atau merayap di tepi batu.

7. Raja Ampat, Papua. Tidak kalah cantik dari Phi Phi Island, Thailand.


Raja Ampat adalah salah satu tujuan menyelam yang paling didambakan para divers ataupun pelancong yang mencintai alam. Perjalanan menuju ke sana tidak mudah. Jika berangkat dari Jakarta, wisatawan harus terbang selama kurang lebih lima jam dari Jakarta menuju Sorong, setelah sebelumnya transit di Makassar. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Waisai dengan kapal penumpang selama satu jam.
Sebuah situs menggambarkan Raja Ampat sebagai surga terakhir di bumi. “Tidak ada frasa yang tepat untuk menggambarkan keindahannya. Pemandangannya akan membuat hati gemetar, nafas tersengal, kulit merinding.”

8. Candi Sukuh, Jawa Tengah, mirip dengan Piramida Maya Chichen Itza di 
Meksiko.


Candi Sukuh terletak di lereng barat G. Lawu, tepatnya di Dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi Candi Sukuh berada pada ketinggian +910 meter di atas permukaan laut. Menurut candi.perpusnas.go.id, Candi Sukuh ditemukan kembali dalam keadaan runtuh pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta pada masa pemerintahan Raffles.
Arsitektur candi ini tidak serupa dengan gaya candi Hindu di daerah-daerah lain di Indonesia dengan struktur serupa punden berundak, mirip dengan piramida Maya. Hanya saja ukurannya jauh lebih kecil.



9. Patung Megalitikum Lore Lindu, Sulawesi yang mirip dengan patung batu di Pulau Paskah.



Taman Nasional Lore Lindu adalah Taman Nasional yang terletak di Sulawesi Tengah. Kawasan ini memiliki beberapa tipe ekosistem hutan yang berbeda-beda, diantaranya adalah, ekosistem hutan pamah tropika dengan curah hujan tinggi, ekosistem hutan pegunungan bawah, ekosistem hutan pegunungan, dan ekosistem-ekosistem dengan komposisi jenis yang berbeda. Dengan luas mencapai 231.000 hektar, tak hanya memiliki berbagai jenis flora dan fauna, tetapi juga memiliki berbagai situs zaman purba megalitik.
Menurut ensiklopediaindonesia.com, Taman Nasional Lore Lindu itu sendiri mendapat predikat sebagai tempat dengan monumen-monumen Megalitik terbaik di Indonesia. Ada sekitar 431 situs megalitik yang dapat kita temui disini. Beberapa jenis monumen megalitik yang ada di Taman Nasional Lore Lindu, yaitu berupa patung batu manusia, jambangan besar (kalamba), piringan (tutu’na), batu-batu cembung (batu dakon), mortir batu, dan tiang penyangga rumah yang berbeda-beda bentuknya. Berbagai studi tentang megalitik yang pernah dilakukan mengatakan bahwa situs-situs megalitik yang ada di Taman Nasional Lore Lindu berasal dari zaman 1300 SM. Megalitik tertinggi yang hingga kini masih berdiri mencapai 4 meter, tetapi kebanyakan mempunyai tinggi sekitar 1,5 – 2,5 meter.

10. Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, mengingatkan pada Arc de Triomphe, Paris.


Monumen kebanggan Kediri ini berdiri dengan gagah, tepat di tengah-tengah persimpangan Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur. Karena dianggap mewakili spirit kejayaan Kediri, monumen ini diletakkan tepat di tengah persimpangan lima jalur, dari arah Pare, Kediri, Plosoklaten, dan Menang. Menurut travel.detik.com, meski memang mirip dengan Arc de Triomphe yang ada di Paris, namun monumen ini tetap menonjolkan ornamen yang melambangkan seni budaya khas Kediri.

KEREN YA???

Tapi, kenapa ya orang Indonesia masih banyak yang berfikir bahwa tempat wisata di luar negeri masih lebih indah dari pada tempat wisata di Indonesia? Padahal berlibur di Indonesia lebih seru dan mengajarkan kita lebih banyak tahu dengan budaya Indonesia. Budaya kita sendiri.oleh karena itu, mari cintai dan lestarikan budaya kita dengan mengunjungi tempat wisata yang ada disekitar kita. Agar budaya kita tidak terlupakan dan tetap ada sampai anak cucu kita. Sekian informasi yang bisa saya bagikan. Terimakasih sudah membaca artikel ini….






0 komentar :

Posting Komentar